UMY Luluskan 1440 Mahasiswa, Pesan Rektor: Pendidikan Sarjana dan Pascasarjana Bukan Akhir

YOGYAKARTA - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) selama dua hari ini menggelar wisuda periode IV tahun 2021/2022 di Spotarium UMY.

Sebanyak 1440 diwisuda, mereka berasal dari program vokasi, sarjana (S1), dan pascasarjana (S2).

716 mahasiswa diwisuda pada hari Rabu (8/6/2022) sisanya diwisuda hari ini, Kamis (9/6/2022).

Untuk wisuda kali ini, UMY membolehkan orangtua dan wali untuk mengikuti prosesi wisuda atau hadir di lokasi.

Namun, karena masih masa pandemi Covid-19, wisuda masih menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Para peserta wisuda beserta orang tua dan tamu undangan diwajibkan menggunakan masker dan vaksin minimal dosis dua.

Selain itu juga ada pengecekan suhu dan penggunaan handsanitizer.

Rektor UMY, Profesor Gunawan Budiyanto dalam sambutanya mengatakan meski sudah lulus, bukan berarti sudah selesai belajar, justru sebaliknya, harus terus belajar dan meningkatkan kapasitas serta kapabilitas diri.

"Pendidikan sarjana dan pascasarjana bukanlah akhir dari segalanya, selama nyawa masih ada di dalam tubuh, kita wajib terus belajar untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas diri," kata Gunawan dalam sambutannya.

Menurutnya peningkatan kualitas itu ini penting, Selain para wisudawan dan wisudawati imerupakan calon pemimpin bangsa.

Juga dikarenakan tahun 2040 merupakan tahun keemasaan Indonesia disertau bonus demografi, dan diharapkan telah siap untuk menjadi negara yang dihormati di dunia internasional.

Sehingga menghadapi hal tersebut, maka penyiapan sumber daya manusia menjadi penting untuk dibahas.

Para tenaga muda dengan kelebihan energi yang ada haruslah sepadan dengan kualitas dan skill yang dimiliki.

“Alhamdulillah pada hari ini kalian telah menapaki satu persiapan dengan kualitas yang tentunya lebih baik,” terangnya.

Dalam kesempatan itu, Gunawan juga mengatakan mulai semester ganjil tahun ajaran 2022/2023 UMY akan melaksanakan penuh kegiatan akademik secara luring (luar jaringan) dengan suasana endemi.

“Endemi di sini berarti kita telah berdamai dengan sumber penyakit dan hidup berdampingan dengannya namun dengan tetap menjaga protokol kesehatan secara ketat,” jelasnya.

Gunawan menjelaskan secara teknis penangan pandemi di lingkungan universitas dua tahun belakangan ini telah dapat dilihat hasilnya dimana empat bulan terakhir, sudah tidak ada lagi laporan kasus infeksi Covid-19 dari para mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan (tendik).

“Ini adalah hasil kerja keras dari para civitas akademika dalam menjaga protokol kesehatan selama beraktivitas di tengah pandemi.. Untuk itu mengucapkan terima kasih kepada 108 mahasiswa relawan Covid-19 yang telah bekerja keras selama masa pandemi”

(Natalia Bulan)