JAKARTA - Lima mahasiswa IPB membuat Portal Data Donasi untuk pembangunan infrastruktur Indonesia Bagian Timur. Mereka adalah Deby Awalya Bonita, Meta Naura, Priscilla Yulia, Muhammad Iqbal, dan Ahmad Zaky Said dari Departemen Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).
Tak tanggung-tanggung, mereka juga memperkenalkan gagasan tersebut di konferensi regional ASEAN, Regional Conference on Student Activism (Reconsa) yang diadakan di Universiti Teknologi Petronas pada 8 hingga 12 Februari 2018 lalu.
Sesuai dengan tema ajang Reconsa, Student Activism: Going Beyond Future, tim IPB mengambil subtema sosial tentang pembangunan infrastruktur di Indonesia Timur dan berdasarkan latar belakang sebagai mahasiswa departemen statistika, dibuatlah portal donasi.
Pembuatan Portal Data Donasi memang ditujukan untuk pembangunan kawasan tertinggal di Indonesia Timur, khususnya infrastruktur. Apalagi didukung data dari Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu (PDTU) Kementerian Desa, sekira 84,42% dari 122 Kabupaten Daerah Tertinggal di Indonesia berada di Kawasan Timur Indonesia.
Tak mudah bagi Deby dan kawan-kawan untuk bisa mempresentasikan idenya di ajang Reconsa, mereka harus melewati berbagai tahapan, mulai dari pengiriman abstrak kepada panitia Reconsa, seleksi abstrak, pengiriman inovasi dalam bentuk paper dan powerpoint dan jika lolos baru dipresentasikan dalam konferensi.
“Website yang kami rancang ini lebih transparan, karena menampilkan progres pembangunannya sehingga bisa diupdate oleh para donatur. Saat ini, pembuatan Portal Data Donasi ini sudah berhasil membuat local host, tinggal sambung ke internet dan input data terkait kondisi di daerah sana. Sejauh ini sudah 70% pembuatan websitenya. Jika sudah jadi nanti, promosi soal Portal Data Donasi ini akan disebarluaskan melalui sosial media sehingga masyarakat Indonesia dapat membantu teman-teman kita di Indonesia Timur sana,” ungkap Deby seperti dilansir dari laman IPB, Jumat (2/3/2018).
Deby dan rekan-rekannya sangat berharap ide Portal Data Donasi tersebut dapat diwujudkan untuk membantu masyarakat Indonesia Timur.
Konferensi Reconsa terbagi menjadi beberapa rangkaian acara, seperti keynote address atau seminar, paper presentation, impromptu presentation, dan Perak Tour. Pendiri Willing Heart dan Serantau Muslim, semacam organisasi yang bergerak dalam bidang kemanusiaan, turut hadir dalam keynote address.
Sedangkan impromptu presentation adalah kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan partisipan dari negara lain, seperti Malaysia, Myanmar, Kamboja, dan Vietnam. Rangkaian acara terakhir ada Perak Tour, peserta bebas berkeliling dan bermain games di Taman Herba, Sekolah Maktab Rendah Sains MARA (MRSM) Parit, dan Kellie’s Castle di Malaysia.
(Susi Fatimah)