Menu Sahur & Buka Puasa Mahasiswa RI di Negeri Asing

JAKARTA - Tinggal berjauhan dengan orangtua memaksa kita untuk bisa hidup mandiri. Apalagi ketika memutuskan untuk menempuh pendidikan di luar negeri.

Nah, seperti apa ya menu sahur serta berbuka selama Ramadan ini?

Salah satu mahasiswa yang sedang menjalani Program PARE, di Universitas Hokaido, Jepang, Mohammad Fikri Pomalingo mengaku, biasanya dia memasak dengan teman-teman dari Indonesia lainnya untuk menyiapkan menu sahur sehari-hari.

"Jadi meskipun menunya apa adanya, harus tetap bahagia, karena dilakukan dan dimakan bersama-sama," ungkap Fikri melalui surat elektronik kepada Okezone, belum lama ini.

Menu yang dinikmati oleh Fikri selama menjalani Ramadan di Jepang pun beragam, mulai dari nasi putih, nasi kebuli dan roti nan. Sedangkan untuk lauknya, ayam bakar, ayam goreng, kare Pakistan, kare Indonesia, sayur mayur, tahu dan telur.

"Setiap hari menunya berbeda," ujarnya.

Fikri yang tinggal di kota Sapporo itu memaparkan, biasanya warga muslim di kota tersebut banyak yang mengonsumsi daging ayam dengan sertifikat kehalalan yang sudah tertera. Tidak lupa, Fikri juga menyiapkan sejumlah bahan makanan dari Indonesia yang sengaja dibawanya.

"Saya buat makanan khas Gorontalo berbekal stok makanan yang saya bawa dari Indonesia, seperti ikan teri dan sagela. Biasanya saya hanya memasak dalam bentuk kari dan goreng saus ala Gorontalo. Saya juga punya menu pelengkap mi instan," tuturnya.

Hal berbeda dijalani mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di Tiongkok, Siti Marwah. Dia mengaku, bahan makanan yang tersedia terbatas.

"Untuk buka puasa bersama biasanya pake es buah. Tapi rasa es buahnya jauh beda dengan yang di Indonesia karena kami memakai bahan seadanya. Lagi pula, di kota kami tidak ada sirup seperti yang ada di Indonesia," ucapnya.

Marwah menambahkan untuk menu sahur biasanya memasak sendiri dengan mengolah masakan yang sederhana.

"Sahur kami masak masakan sederhana. Yang jelas harus ada nasi putih, sayur dan ikan," tambahnya. (afr)