JAKARTA - Berbicara soal sekolah, sebagian besar orang mungkin akan berpikir dengan sekolah-sekolah formal untuk siswa SD, SMP maupun SMA.
Namun kali ini berbeda, di Yogyakarta, tepatnya di wilayah Kapanewon Gamping, Sleman terdapat sebuah sekolah khusus untuk burung Murai, yang dinamai UTJ Murai Boarding School.
Uniknya, burung-burung tersebut pun akan diajari hingga mahir berkicau.
UTJ Murai Boarding School didirikan oleh seorang pemuda bernama Rachmad Saleh, pria kelahiran Gamping, Sleman 24 tahun silam ini mengawali idenya dari hobi memelihara burung kicau sejak kecil.
Kemudian, di tahun 2018 ia mulai memantapkan diri untuk membangun sekolah burung Murai setelah mendapatkan saran dari rekan sesama pencinta burung.
"Awalnya dulu waktu masih SD sering ikut om saya ke tempat lomba burung kicau. Terus kan sering menang juga, hadiahnya itu dikasihkan ke saya. Kan terus tuman (ketagihan), akhirnya pas saya SMP mulai beli burung," kata dia saat ditemui di UTJ Boarding School belum lama ini.
Follow Berita Okezone di Google News
Sejak saat itu, dirinya semakin intens melakukan interaksi dengan burung kicau, mulai dari memberikan makan, memandikan, melatih suara burung hingga merawat ketika burung kesayangannya diserang penyakit.
Dengan pengalaman panjangnya itulah yang saat ini menjadi modal dirinya mendirikan UTJ Murai Boarding School.
Sejak didirikan, pria yang akrab disapa Saleh UTJ ini mengaku bahwa di sekolah burung miliknya telah melahirkan puluhan bahkan ratusan burung Murai yang siap tempur di lapangan kicau.
Tak sedikit pula, mantan-mantan murid burung Murai yang telah lulus pendidikan meraih juara dalam setiap perlombaan.
"Kalau sekarang ada sekitar 100 burung yang masih masa pendidikan. Biasanya dalam sebulan itu ada 10 sampai 20 burung baru. Kalau lama pendidikan di sini itu minimal 6 bulan, maksimal sampai burung bisa bagus kicauannya," terangnya.
Tak jarang, burung-burung yang menjalani pendidikan berasal dari luar daerah bahkan luar pulau, seperti dari Jambi, Aceh, Palembang, Lampung, Medan, Banjarmasin, Samarinda, Balikpapan dan masih banyak lagi. Namun, Saleh menyebut jika paling banyak burung berasal dari Pulau Jawa terutama Jakarta.
"Hampir seluruh daerah pernah kesini. Yang tidak ada itu cuma Papua, karena memang di sana tidak ada perlombaan burung kicau," katanya.
Untuk biaya, Saleh mengungkapkan jika tiap satu burung dikenakan uang pendidikan sebesar Rp 500 ribu tiap bulannya.
Uang SPP tersebut bisa dibayarkan sekali lunas, setiap bulan atau 3 bulan sekali. Nominal tersebut terbilang cukup murah, pasalnya, burung-burung akan diberikan fasilitas dan perawatan yang memadai.
"Untuk biaya itu sudah termasuk biaya perawatan, makanannya sampai ke pelatihannya," ujarnya.
Untuk mengurus pusat pelatihan burung miliknya itu, ia dibantu oleh 6 orang karyawan profesional yang sudah memahami bagaimana merawat burung dengan baik. Setiap harinya, para karyawannya akan bekerja dari pagi pukul 07.00 WIB hingga sore pukul 16.00 WIB untuk merawat burung-burung tersebut.
Saleh menyebut bahwa di UTJ Murai Boarding School hanya akan menerima burung Murai direntang usia miniatur 2 bulan dan maksimal 4 bulan.
Hal ini dia lakukan agar perkembangan burung bisa lebih maksimal. Sementara itu, sebagai guru, dia sudah menyiapkan berbagai jenis burung yang nantinya suara dari burung tersebut bisa ditiru oleh burung Murai tersebut.
"Jenis burung ada sekitar 100 yang buat masteran. Mulai dari burung Ciblek, Rambatan, Jalak, Love Bird, sampai burung Gereja juga ada," terangnya.
Sementara itu, sebagai pecinta burung, ia tak lupa memberikan tips-tips jitu kepada kicau mania merawat burung kesayangan di rumah. Dia menjelaskan, hal paling utama yang harus diperhatikan adalah soal kebersihan kandang burung, kemudian pemberian pakan dan minum yang sesuai, serta memberikan vitamin apabila diperlukan.
"Kalau pakan kita biasa pakai pelet khusus burung, jangkrik sama keroto sebagai ekstra pudding. Untuk vitamin dan obat-obatan kalau burung terserang penyakit kita juga harus menyediakan," pungkasnya.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.