Share

Dua Hujan Meteor Akan Terjadi Pada Malam Ini dan Dapat Dilihat Langsung

Natalia Bulan, Okezone · Kamis 08 Desember 2022 17:16 WIB
https: img.okezone.com content 2022 12 08 624 2723293 dua-hujan-meteor-akan-terjadi-pada-malam-ini-dan-dapat-dilihat-langsung-RBQpMCjupr.jpg Ilustrasi/Unsplash

JAKARTA - Malam ini akan terjadi dua fenomena langit berupa hujan meteor yang disebut Monoceratid Desember dan Sigma Hybrid.

Hujan meteor Monoceratid Desember adalah hujan meteor yang titik radiannya terletak di konstelasi Monoceros yang berbatasan dengan konstelasi Orion dan Gemini.

Monoceratid Desember ini aktif sejak 4-20 Desember, berintesitas maksimum 3 meteor per jam saat di zenit pada 9 Desember.

Monoceratid Desember akan dapat disaksikan di seluruh bagian Indonesia dari arah timur setelah Isya, Kamis (8/12/2022) hingga meredu di arah barat sebelum matahari terbit, Jumat (9/12/2022).

Intensitas Monoceratid Desember hanya 2-3 meteor/jam dikarenakan ketinggian titik radian saat transit antara 71-88 derajat di atas ufuk utara. Berasal dari sisa debu asterid 2004 TG10 yang mengorbit Matahari dengan periode 3,3 tahun. Kelajuan geosentrik meteor ini mencapai 147.600km/jam.

Sementara Sigma Hybrid, adalah hujan meteor yang titik radiannya terletak di dekat bintang Sigma Hydrae konstelasi Hydra yang berbatasan dengan konstelasi Monoceros.

Follow Berita Okezone di Google News

Aktif sejak tanggal 4-20 Desember dengan intensitas maksimum 7 meteor/jam saat di zenit pada 9 Desember.

Hujan meteor ini dapat disaksikan di seluruh Indonesia dari arah timur sejak Kamis (8/12/2022) pukul 21.15 waktu setempat (zona waktu masing-masing) hingga meredup di arah barat sebelum Matahari terbit.

Intensitas di Indonesia hanya 6-7 meteor/jam dikarenakan ketinggian titik radian saat transit antara 77-90 derajat i atas ufuk selatan (untuk 11 derajat LS - 2 derajat LU) dan 86-90 derajat di atas ufuk utara.

Sigma Hybrid berasal dari sisa debu benda langit yang tidak diketahui. Kelajuan geosentrik meteor ini mencapai 208.800 km/jam.

Sementara Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (OR PA) menjelaskan bahwa meteoir adalah penampakan jatuhnya meteoroid ke atmosfer Bumi yang disebabkan oleh panas yang dihasilkan tekanan ram.

"Untuk mengamati hujan meteor ini, tidak perlu menggunakan alat bantu optik, cukup dengan mata saja dan pastikan tidak ada objek yang menghalangi sudut dan bebas dari polusi cahaya," ungkapnya melalui Instagram @lapan_ri.

Dalam waktu yang akan datang, juga akan ada lagi hujan meteor bernama Germinid yang terjadi pada 14 Desember 2022, Coma Berenicid pada 16 Desember 2022, Leonis Minorid pada 19 Desember 2022, dan Ursid pada 23 Desember 2022.

Meteor Ursid akan menjadi yang terakhir dan satu-satunya yang tidak terganggu oleh interfensi cahaya alami dari Bulan.

1
3
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini