JAKARTA - Jamur tiram adalah komoditi pertanian yang digemari masyarakat karena mempunyai kandungan nutrisi tinggi, antioksidan, dan zat yang dapat menurunkan kolesterol. Jamur ini dapat diolah menjadi sayur, sate, sambal bertema jamur dan jamur crispy.
UKM Jamur Suka Suka salah satu usaha yang bergerak khusus dalam bidang budidaya jamur tiram yang memproduksi jamur tiram segar, nugget jamur tiram dan olahan frozen food jamur tiram.
Baca juga:Â Â 3 Mahasiswa UB Olah Limbah Plastik Jadi Bahan Bakar Ramah Lingkungan
Produksi jamur tiram di tempat ini belum optimal karena dihadapkan pada kendala penyiraman yang masih konvensional yaitu membutuhkan 3 – 4 orang serta waktu yang tidak sedikit.
Hal ini menyebabkan suhu dan kelembaban ruang tumbuh jamur berfluktuasi serta debit air yang diterima pada setiap baglog berbeda sehingga menyebabkan jamur tumbuh tidak baik.
Baca juga:Â Â Ciptakan Piranti Penghitung Nener, Mahasiswa Ini Raih Medali Emas di Ajang IICYMS
Berkomitmen untuk mendukung produksi jamur tiram secara kontinyu baik secara kualitas dan kuantitas, lima mahasiswa UB dari Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknik berkolaborasi dalam merancang dan menerapkan teknologi otomatisasi penyiraman jamur tiram bernama Penyiraman Jamur Tiram secara Otomatis atau PETAJATIS.
Vanda Inayah Oktavia Mayang, Irmadinza Citrasanty Putri, Wulan Permatasari, Akmal Berlian Rinaldi, dan Azzam Rasyiq El-Faraby.
Teknologi otomatisasi pengendali sprayer berbasis Internet of Things ini memanfaatkan ESP8266 sebagai komponen IoT yang dihubungkan dengan sensor suhu dan kelembapan sehingga pompa air dan compact room heater bekerja secara otomatis.