JAKARTA β Tiga mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya sukses menciptakan kantong darah dari ekstrak mangrove. Andhi Baskoro, Jualita Kusuma Wardani, dan Diana Fitri ingin membuat kantong darah yang bersifat antikoagulan dan antibakteri.
"Sifat antikoagulan itu berguna agar tidak terjadi penggumpalan pada darah yang disimpan pada kantong darah," kata Ketua Tim Peneliti Andhi Baskoro.
Baca Juga: Felix Giovanni Sarjana Termuda UGM, Usianya 19 Tahun
Lebih lanjut, mereka lalu menggunakan ekstrak batang mangrove, karena ekstrak batang mangrove memiliki sifat antikoagulan saat dibuat sebagai kantong darah.
Lalu, untuk mendapatkan sifat antibakteri, mereka menambahkan material kitosan. Dengan ekstraksi batang mangrove dan kitosan, kantong darah memiliki sifat bioaktif, bio kompatibel, dan antibakteri. Batang pohon mangrove yang digunakan dalam penelitian ini adalah mangrove jenis aegiceras corniculate.
Baca Juga: Peduli Lingkungan, Alumni UGM di Sulut Tanam Ratusan Pohon

Inovasi Andhi dan tim berawal dari ide untuk membuat kantong darah yang lebih higienis. Lengkapnya, kebutuhan kantong darah di Indonesia yang terus meningkat. Namun sayangnya, alat penyimpanan darah dari para pendonor di kantong darah sering terkontaminasi bakteri.
Baca Juga: Mahasiswa Unair Wakili Indonesia Dalam Kompetisi Peradilan Semu se-Asia Pasifik

Selain itu, Jualita menambahkan tingginya kebutuhan transfusi darah di Indonesia saat ini berbanding lurus dengan jumlah kebutuhan kantong darah. Hal itu karena banyak kejadian bencana dan kecelakaan, di mana para korban bencana sangat membutuhkan bantuan suplai darah. Selama ini kantong darah yang banyak beredar di pasaran saat ini terbuat dari poly vinyl chloride (PVC) dengan campuran plasticizer.
Baca Juga: Dua Mahasiswa IPB Ikut Ajang Internasional PBB di Swiss
βTim kami berharap dengan penelitian ini dapat meminimalisir kerusakan yang terdapat pada kantong darah sehingga darah dari para pendonor dapat disimpan dengan baik,β tutup Diana.

(Aan Haryono/Koran Sindo)
Β