Share

Menristekdikti: Output Riset Harus Jelas!

Iradhatie Wurinanda, · Kamis 10 Maret 2016 19:49 WIB
https: img.okezone.com content 2016 03 10 65 1332600 menristekdikti-output-riset-harus-jelas-lrh7E1blp5.jpg Ilustrasi Foto: dok. Okezone.

JAKARTA - Penelitian dan riset bukan hal yang asing bagi suatu perguruan tinggi. Setiap mahasiswa minimal pernah melakukan riset selama masa kuliah, termasuk untuk penelitian skripsi atau tugas akhir. Namun, nyatanya tak semua riset secara nyata bermanfaat bagi masyarakat, bahkan banyak yang hanya tersimpan di perpustakaan.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir mengungkapkan, saat ini pihaknya melakukan pengawalan terhadap riset-riset, baik yang ada di perguruan tinggi maupun di lembaga-lembaga penelitian lainnya. Menurut dia, output suatu riset harus jelas, bahkan dihilirisasi menjadi produk yang bermanfaat.

"Sekarang dikawal dari awal sehingga bisa ditelusuri mana yang bermanfaat bagi masyarakat. Riset-riset tersebut dibagi menjadi lima, yaitu para peneliti dan dosen pemula, riset kelompok dasar, riset terapan, riset pengembangan yang siap didorong untuk hilirisasi, dan pengabdian masyarakat berbasis riset," ujar Nasir di Gedung D Kemristekdikti, Jakarta, Kamis (10/3/2016).

Nasir memaparkan, sebanyak 15.171 proposal telah didanai dengan anggaran Rp999,7 miliar. Sedangkan untuk insentif riset sistem inovasi nasional (Insinas) 2016 terdapat 280 proposal. Para penerima hibah bantuan tersebut, ucap dia, sudah melalui tahapan, seperti proses seleksi administrasi, substansi, dan pemaparan proposal serta site visit untuk proposal insinas konsorsium.

"Ke depan kami terus mendorong untuk melakukan riset guna menghasilkan inovasi yang baru. Kemristekdikti juga berkolaborasi dengan beberapa kementerian lainnya, di antaranya Kementerian Kesehatan, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Pertanian," terangnya.

Mantan rektor terpilih Universitas Dipenogoro (Undip) itu mencontohkan, saat ini sedang mengembangkan mobil listrik nasional (molinas) dengan menggandeng lima kampus ternama untuk setiap komponen mobil.

"Ada UI, ITB, ITS, UNS, dan UGM. Setiap kampus nanti menangani komponen berbeda, ada yang kebagian mesin, body, elektriknya, dan sebagainya. Mereka akan bekerja sama," pungkasnya.

Follow Berita Okezone di Google News

(rfa)

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini