Share

Tantangan Berinovasi untuk Mahasiswa Farmasi

ant, · Selasa 11 Agustus 2015 17:08 WIB
https: img.okezone.com content 2015 08 11 65 1194284 tantangan-berinovasi-untuk-mahasiswa-farmasi-2KvVxmaC1W.jpg Mahasiswa farmasi ditantang membuat berbagai inovasi berbahan dasar kekayaan alam lokal. (Foto: shutterstock)

BANDUNG - Farmasi identik dengan dunia obat-obatan. Tidak heran, mahasiswanya pun sibuk membidik pekerjaan di bidang tersebut dan kadang lupa dengan keharusan berinovasi.

Tantangan agar mahasiswa farmasi berinovasi ini mengemuka dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Farmasi Indonesia (PIMFI) 2015. Forum tersebut membahas betapa kreativitas dan inovasi mahasiswa farmasi Indonesia sangat dibutuhkan saat ini guna menciptakan kekayaan dan variasi produk di bidang kesehatan, estetika, pangan maupun hal lainnya.

"Dunia farmasi di Indonesia kerap disibukkan oleh masalah distribusi obat-obatan, sehingga lupa memerhatikan inovasi dan terobosan di bidang teknologi obat itu sendiri," kata Ketua PIMFI 2015, Hilmi Abdullah di Universitas Padjajaran, Sumedang, Selasa (11/8/2015).

Hilmi menyatakan, fenomena itu yang mendasari Fakultas Farmasi Unpad sebagai tuan rumah penyelenggara PIMFI mengajak mahasiswa farmasi seluruh Indonesia untuk berinovasi menciptakan suatu produk dengan memanfaatkan sumber daya sekitar.

"Kami membebaskan para peserta lomba inovasi produk berkreasi di bidang obat-obatan, kosmetik, maupun pangan," katanya.

Peserta lomba inovasi produk berasal dari sejumlah universitas negeri di Indonesia yakni Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Brawijaya (UB), dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Mereka melakukan terobosan produk mulai dari pangan hingga kosmetik.

"Kami membuat krim berbahan dasar temulawak dan kayu sencang sebagai tabir surya yang dapat mencegah kanker kulit," kata peserta lomba asal UGM, Nur.

Nur mengatakan, timnya masih akan berupaya melakukan sejumlah penyempurnaan agar krim dapat disimpan dengan lebih tahan lama.

Sementara itu, peserta lain menciptakan produk berupa penganan bar jahe merah kaya antioksidan, obat alternatif untuk osteoarthritis yang bersifat anti-inflamasi, hingga jeli herbal penangkal radikal bebas.

"Kami harap pemerintah dapat bekerjasama untuk membantu mengembangkan penelitian kami hingga pemasaran produk," kata ujar peserta lomba dari UGM pengembang jeli herbal, Imroatus Solihah.

Follow Berita Okezone di Google News

(rfa)

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini