PAPUA - Pelajar pada tiga kabupaten di Provinsi Papua yaitu Mamberamo Raya, Tolikara dan Deiyai tidak mendapatkan beasiswa dari program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) dan Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK).
Kepala Bidang Pendidikan dan Layanan Khusus pada Dinas Pendidikan Provinsi Papua Laurens Wantik mengatakan dari 29 kabupaten/kota se-Papua, hanya tiga kabupaten yang tidak mengirimkan anak-anaknya untuk mengikuti tes di Jayapura karena alasan tidak ada biaya.
"Untuk kekurangan kuota program ADEM, pemerintah masih diberikan waktu untuk mencari siswa dari keluarga yang tidak mampu atau anak yatim piatu," katanya di Jayapura, Selasa (11/8/2015).
Sebab itu, menurutnya, masyarakat asli Papua yang ingin anaknya masuk program ADEM, kiranya dapat segera mendaftarkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papua selama jam kerja.
"Yang hendak mendaftar juga harus disertai dengan surat keterangan tidak mampu dari ketua RT atau kelurahan serta Kartu Keluarga," ujarnya.
Tahun ini, sebanyak 572 pelajar di Provinsi Papua menerima beasiswa dari program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) dan Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK) milik pemerintah setempat.
Program ADEM dari 350 orang yang mengikuti tes dinyatakan lulus sebanyak 320 orang dari seluruh kabupaten/kota se-Papua, sementara program ADIK yang mengikuti tes sebanyak 315 orang, lulus 252 orang.
Biaya pendidikan bagi program ADIK dan ADEM semuanya ditanggung oleh Kementerian Pendidikan Menengah dan Kebudayaan serta Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi selama 4 tahun studi, sementara uang saku Rp1 juta per bulan.
Follow Berita Okezone di Google News
(MSR)